Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Setahun Berjuang Melawan Tumor Ganas, Azizah Hembuskan Nafa Terakhir
 

 

Setahun Berjuang Melawan Tumor Ganas, Azizah Hembuskan Nafa Terakhir

Dipublish pada:

23 Apr 2025


DTPEDULI.ORG | CIREBON – Kabar duka datang dari keluarga Rastini. Pada Senin (24/3/2025), setelah satu tahun berjuang melawan tumor ganas, anak perempuannya yang berusia 9 tahun Siti Nurazizah menghembuskan napas terakhir. Azizah meninggal di kediamannya Blok Wage, Desa Greged, Kab. Cirebon. 

Pada Maret 2024, Azizah mengeluhkan rasa sakit di kaki bagian kiri, hingga pada bulan Juli ia divonis tumor ganas dan harus dilakukan amputasi hingga bagian paha. 

Tak berhenti di situ. Tumor menyebar hingga ke mata bagian kanan. Matanya mulai bengkak dan perlahan kehilangan pandangannya. Penanganan-penanganan terus di tempuh oleh keluarga. Azizah mulai melakukan kemoterapi pada November 2024 atas bantuan dari donatur DT Peduli. 

Karena semangat yang luar biasa dari Azizah, beberapa donatur terketuk hatinya untuk memberikan bantuan dan berkunjung serta mendoakan Azizah secara langsung. Bantuan yang diberikan digunakan keluarga untuk berobat dan kemoterapi di Bandung.  

Sejak saat itu relawan DT Peduli rutin untuk bersilaturahmi ke kediaman Azizah untuk mengecek perkembangan kesehatannya, dengan membawa bolu pisang kesukaan Azizah. 

Pada Februari 2025, tim DT peduli mendapatkan kabar dari kordinator lapangan di wilayah Greged bahwa keadaan azizah kian memburuk. Kedua matanya mengalami bengkak dan sudah tidak bisa melihat. Tumor semakin meluas hingga ke area otak, hingga harus dilakukan operasi. Namun karena tingginya resiko, operasi tidak berjalan dengan lancar dan akhirnya dihentikan. 

Pada Maret 2025, kondisi Azizah kian melemah. Ia bolak-balik ke rumah sakit, tapi sudah tidak bisa melakukan kemoterapi karena kondisi yang terlalu lemah. Belakangan diketahui bahwa tumor yang dideritanya sudah stadium akhir. Organ-organ dalam sudah kehilangan fungsinya. 

Mengetahui hal itu, Rastini menangis menerima kenyataan pahit bahwa anaknya sudah sulit untuk disembuhkan. Ia menjelaskan bahwa dokter juga menyarankan agar dibawa pulan saja ke rumah, dan jangan ditinggalkan. 

“Ibu harus ikhlas, kalau mau dibawa pulang, silahkan dibawa pulang aja bu, asal harus terus ditemenin, jangan ditinggal,” jelas Rastini menirukan percakapannya dengan dokter. 

Doa terus dipanjatkan keluarga sebagai bentuk tawakal kepada sang pencipta. Rastini mengundang beberapa kerabat untuk ikut mengaji di rumahnya menemani Azizah yang kian melemah. 

Satu hari sebelum berpulang, Ahad (23/3/2025), Azizah berbicara ke ibunya, “Mah, Azizah pengan pulang, di sana udah ada rumah bagus, rame mah.” 

Suasana haru menyelimuti rumah Rastini ketika Azizah bercerita demikian.  

Pada Selasa (15/4/2025) tim DT Peduli kembali menyalurkan titipan donasi dari para donatur yang dihimpun melalui crowdfunding. Bantuan yang diberikan berupa santunan dan bingkisan untuk keluarga yang ditinggalkan.   

Baca juga: Pasca Amputasi Kaki Kiri, Mata Kanan Azizah Alami Tumor Ganas 

Penulia: Ainun Mubarok 

Editor: Agus ID 

Ditulis Oleh:

Administrator