Dipublish pada:
LOMBOK - Kakek Nem yang kini berusia 73 tahun, hidup sebatang kara tanpa istri dan anak di Dusun Nangker, Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Ia tinggal disebuah rumah bambu berukuran 3x3 meter yang jauh dari kata layak, dengan keadaan atap rumah yang sudah roboh dan lantai yang masih beralaskan tanah. Akibatnya, ketika hujan turun seluruh bagian rumah kakek Nem basah dan banjir, sehingga ia terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangganya.
“Jika hujan turun, saya terpaksa mengungsi atau menutup atap dengan karung dan spanduk bekas yang ada,” tutur Kakek Nem.
Kakek Nem ingin sekali bisa memiliki rumah yang layak, tidak bocor, namun ia tidak memiliki biaya untuk sekedar memperbaiki atap rumahnya yang roboh karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, ia masih kesulitan.
Mengetahui kondisi tersebut, DT Peduli NTB mengunjungi tempat tinggal Kakek Nem di Dusun Nangker, Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, untuk menyalurkan bantuan pembangunan rumah dari para donatur yang telah dikumpulkan sebelumnya melalui crowdfunding. Bantuan ini digunakan untuk membeli bahan material untuk pembangunan rumah baru untuk Kakek Nem.
Pembangunan rumah Kakek Nem dilakukan secara gotong royong berbagai pihak. Tim DT Peduli NTB bersama warga Dusun Nangker mulai membersihkan lokasi pembangunan rumah Kakek Nem, pada Jumat (16/2/2024). Semuanya berharap, pembangunan rumah Kakek Nem berjalan dengan lancar dan bisa segera ditempati.
Kepala Dusun Nangker, Baharudin, mewakili kakek Nem mengucapkan terima kasih kepada donatur DT Peduli NTB yang telah peduli membantu membangunkan rumah untuk Kakek Lem.
“Terima kasih sudah sudi berdonasi, kami sangat terbantu sekali. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan tim DT Peduli NTB juga para donatur semuanya,” ujar Baharudin.
(Ragil/Feti)