Dipublish pada:
Doa Bahagia Dunia Akhirat
“Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar.” (Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka) (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
Keluarga Selamat Dunia Akhirat
“Ya ayyuhallazina amanu qu anfusakum wa ahlikum naraw wa quduhan-nasu wal-hijaratu ‘alaiha mala’ikatun gilazun syidadul la ya’sunallaha ma amarahum wa yaf’aluna ma yu’marun.” (Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) (QS. At-Tahrim [66]: 6)
Lima Pilar Keluarga Bahagia
1. Keluarga jadi sarana ibadah.
2. Keluarga jadi sarana madrasah.
3. Keluarga jadi sarana ukhuwah.
4. Keluarga jadi sarana mujahadah.
5. Keluarga jadi sarana sedekah.
1. Keluarga sarana ibadah.
- Niat benar (ikhlas)
- Cara benar (sunnah/ittiba’)
2. Keluarga sarana madrasah.
Jika hidup miskin ilmu:
- Hidup tidak ada perubahan.
- Hidup penuh gelisah dan ragu.
- Hidup terhina.
- Cenderung emosional.
- Ragu dalam keyakinan.
- Kufur nikmat.
- Tidak sampai ke tujuan (celaka).
- Miskin manfaat.
- Ibadah kacau, tidak diterima.
Jika hidup kaya ilmu:
- Keyakinan kokoh.
- Memperoleh kemuliaan.
- Berlaku bijak.
- Banyak bersyukur.
- Sejahtera hidup.
- Luas wawasan.
- Memudahkan segala urusan.
- Cepat, akurat dalam keputusan.
- Menambah nilai manfaat sesuatu.
- Selamat (dunia dan akhirat).
3. Keluarga jadi sarana ukhuwah.
SAYA AMAN BAGIMU
- Lisan (tidak merendahkan, tidak ghibah, tidak menipu).
- Perbuatan (tidak menyusahkan, tidak mengganggu, tidak menyakiti).
SAYA MENYENANGKAN BAGIMU
- Lisan (tutur kata sopan, menghargai, berterima kasih).
- Perbuatan (sikap rendah hati, meringankan pekerjaan).
SAYA BERMANFAAT BAGIMU
- Lisan (mendoakan, memaafkan, menjadi solusi, memotivasi).
- Perbuatan (menolong, memberi hadiah).
“Sesungguhnya rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.” (HR. Bukhari)
“Tidak ada dosa yang Allah SWT lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahim.” (HR. Tirmidzi)
4. Keluarga jadi sarana mujahadah.
- Membangun amanah (dipercaya).
- Mampu.
- Jujur.
5. Keluarga jadi sarana sedekah.
“Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)
Keutamaan berbagi:
- Jika ia menolong sesama, maka Allah akan menolongnya.
- Jika ia menutup aib saudaranya, maka Allah menutup aibnya.
- Jika ia memberi bantuan saudaranya, maka Allah membantunya.
- Jika ia memaafkan kesalahan saudaranya, maka Allah memaafkannya.