Allah SWT memuliakan dan mengangkat derajat manusia atas malaikat melalui ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan wasilah menuju taat kepada Allah SWT (taqwallah) sehingga mencapai tingkat kemuliaan di sisi-NYA dan memperoleh kebahagiaan abadi.

Dalam hadist riwayat Ibnu Majah tertulis bahwa setiap muslim wajib menuntut ilmu.

“Menuntut Ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR Ibnu Majah)

Setiap muslim wajib mempelajari ilmu yang dibutuhkan setiap waktu. Adapun ilmu-ilmu yang dimaksud adalah yang dibutuhkan dalam menunjang kehidupan beragama. Ilmu shalat, puasa, misalnya.

Setiap muslim juga wajib mempelajari ilmu yang menjadi perantara melakukan kewajiban. Contohnya, tentang pelaksanaan puasa, shalat, dan hal lain yang rutin ia lakukan.

A Mudjab Mahali dan Umi Mujawah Mahali, dalam buku Kode Etik Kaum Santri, mengatakan ilmu adalah penghias diri yang mengantarkan kepada kemuliaan dan mencapai segala hal yang terpuji.

Seorang muslim yang mencari ilmu seperti penyelam yang menenggelamkan dirinya ke samudra kehidupan untuk mencari mutiara.

Dari sekian banyak disiplin ilmu yang boleh dituntut, ilmu fiqih (hukum-hukum agama) lebih diprioritaskan. A Mudjab mengatakan karena ilmu fiqih adalah ilmu yang menuntun pada kebagusan dan takwa.

                “Dengannya ummat manusia tidak akan tersesat dan menyesatkan, karena di dalamnya ditegaskan tentang hukum-hukum Allah SWT yang tidak akan pernah terkena noda dan tak mengenal kurang,” tulis A Mudjab Mahali dan Umi Mujawah Mahali.

Selain itu, ilmu fiqih juga menyelamatkan manusia dari perbuatan maksiat serta menjadi penyelamat dan bendera penunjuk menuju petunjuk Allah SWT. Manusia pun terhindar dari kebodohan terhadap perintah dan larangan Allah SWT.

Erni

Foto: www.livetradingnews.com