Dipublish pada:
SERUA – Puluhan siswa SMA Adzkia Islamic School mengikuti pelatihan membaca kilat di Kawasan Wakaf Terpadu PDTI (Pesantren Daarut Tauhiid Indonesia) Serua, Selasa (16/11). Pelatihan ini disampaikan Ustaz Ahmad Najib, Guru Ekonomi SMA Adzkia, dengan memaksimalkan alam bawah sadar para siswa saat membaca buku.
Menurut ustaz, praktik membaca kilat berbeda dengan membaca biasa. Ada tiga tahapan yang harus diperhatikan sebelum menerapkan teknik baca kilat. Praktik ini dilakukan agar siswa lebih mudah menyerap ilmu dari buku.
“Pertama, tentukan tujuan. Siswa harus dapat menentukan, apa yang harus dibaca, dan mengapa harus membaca materi atau bahan tersebut. Tujuan ini harus dibuat jelas dan spesifik, agar hasil baca kilat lebih maksimal,” ujarnya.
Setelah menentukan tujuan, Ustaz melanjutkan, yang kedua adalah terapkan praktik baca kilat. Ia menjelaskan, siswa harus berada dalam kondisi jenius, atau istilah lainnya alfa zone. Dalam kondisi ini, siswa diwajibkan untuk rileks agar apa yang dibaca mudah diserap.
“Ada banyak afirmasi pembuka atau kata positif yang dapat diucapkan atau ditanamkan, contohnya ‘pikiran saya dapat menyerap semua yang saya baca, dan dapat menyimpannya sebagai memori jangka panjang’. Kata positif ini akan membantu otak untuk dapat menguatkan kata-kata yang dibaca secara kilat tadi,” jelas Ustaz.
Dan yang terakhir, jelas Ustaz, mengaktivasi informasi yang dibaca. Setelah baca kilat, diamkan saja informasinya, atau istilah lainnya tahap inkubasi. Setelah itu barulah review kembali apa yang dibaca dengan membaca sekilas. Membaca sub judul, kata yang dicetak tebal, atau cetak miring, untuk kemudian dirangkum dan dibuat kesimpulan, hingga diaplikasikan dalam teknik mind mapping. (Nawang/Alma)