MALANG – Ketua Yayasan Daarut Tauhiid, Fahrudin, dan Bendahara Yayasan DT, Yunus Zainudin, mengunjungi aset wakaf yang berlokasi di Kota Batu, Malang. Kunjungan tersebut dilakukan pada Jumat (29/10) lalu.

Kunjungan dilakukan untuk menyurvei lokasi lahan wakaf dan diskusi terkait perencanaan pemanfaatan lahan. Saat ini, aset wakaf berupa lahan tersebut masih berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM) dengan luas 2.2012 m2.

General Manager 4, Nurikhsan Bashori, mengatakan, progres legalitas aset wakaf sudah memasuki pemberkasan Akta Ikrar Wakaf (AIW). Pekan ini, lanjut Nurikhsan, masih dilakukan koordinasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat untuk pengurusan AIW pekan depan. Hal ini Ia sampaikan pada Senin (1/11).

“Alhamdulillah, kehadiran pengurus yayasan untuk melihat secara langsung lokasi lahan wakaf dan perencanaan pemanfaatan lahan di Kota Batu. Di sana juga dilakukan koordinasi persiapan AIW bersama tim DT Peduli Malang,” katanya.

“Tanah wakaf ada di dua lokasi, di Kota Batu dan Kota Malang. Rencana di Kota Batu akan dibangun masjid, asrama, dan tempat belajar Baitul Qur’an (BQ). Sedangkan di Kota Malang, rencananya akan dibangun tempat belajar dan asrama karena sudah ada masjid di dekat lokasi,” lanjutnya.

Data dari Direktorat Wakaf, pengembangan usaha wakaf produktif juga akan dilakukan di sana. Saat ini, koordinasi untuk pembuatan site plan (rencana detail pembangunan) akan segera dilakukan oleh arsitek setempat bersama tim Monitoring dan Pengendalian Pembangunan (Monpen) DT. (Alma)