Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | BANDUNG – Front Office (FO) Kantor Pusat Daarut Tauhiid (DT) Peduli ramai dengan suara anak-anak PG dan TK Daarut Tauhiid, pada Rabu (19/3/2025). Hari ke-19 Ramadhan itu menjadi hari yang spesial bagi mereka karena bisa langsung bersedekah ke DT Peduli.
Anak-anak TK terlihat antusias bergantian memberikan kencleng yang sudah mereka isi selama dua pekan terakhir. Tak ketinggalan senyum malu-malu tampak di wajah-wajah polos itu. Sementara itu, anak-anak Play Group duduk di sofa, menunggu giliran.
Anak-anak play group datang kemudian. Dengan polos, mereka malah teralihkan dengan staf DT Peduli yang sedang bekerja di balik kaca. Tingkah lucu mereka membuat semua yang melihat tidak bisa menahan senyum. Dengan penuh kesabaran, para guru mengarahkan mereka untuk bersedekah.
“Senang bisa bersedekah,” ucap mereka sambil berbarengan.
Ketika ditanya kenapa mereka bisa senang bersedekah, jawabannya menyentuh hati. Di usia sedini itu, mereka mengaku senang bersedekah karena bisa membantu sesama, termasuk anak-anak di Palestina.
“Seneng karena bisa berbagi makanan,” ungkap Alia malu-malu.
“Seneng karena bisa membantu anak-anak Palestina,” timpal Anasya yang mengaku mengisi kenclengnya setiap hari.
Cinta Sedekah
Risti Rahmawati, Kepala Sekolah PG dan TK Daarut Tauhiid menjelaskan, bersedekah merupakan salah satu pembiasaan yang diajarkan kepada siswanya. Kegiatan tersebut merupakan wujud dari cinta sedekah bagian dari kurikulum sekolah yang dipimpinnya.
Sedekah biasanya dilakukan di sekolah. Setiap hari, semua siswa diajak untuk bersedekah dengan mengisi kencleng DT Peduli. Namun, pada Ramadhan ini, pembiasaan sedekah dilakukan secara berbeda.
“Ini (sedekah) memang sudah dilakukan karena merupakan bagian dari 7 cinta ya, yakni cinta sedekah. Tapi biasanya sekolah yang memberikan ke DT Peduli. Kali ini mereka yang langsung ke DT Peduli untuk memberikan pengalaman bagi mereka,” jelas Risti.
Risti mengaku, jawaban anak-anak di luar dugaannya karena sebelumnya sekolah tidak menjelaskan secara khusus tujuan sedekahnya.
“Ini akadnya sedekah umum sebenarnya karena kami tidak menjelaskan ke anak-anak untuk apanya. Yang jelas ini sedekah untuk mereka yang membutuhkan,” kata Risti.
Ia berharap, cinta sedekah menjadi bagian dari hidup mereka kelak. Kebiasaan bersedekah setiap hari menjadi rutinitas harian yang mengantarkan mereka sukses dunia dan akhirat, serta menjadi rahmatan lil alamin, kebaikan bagi sekelilingnya.
Baca juga: Semarak Ramadhan di Yogyakarta: Sepenggal Kisah Kebahagiaan dan Kebersamaan
Penulis: AID
Editor: Agus ID