Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Diberi Nama Wisanggeni, Sapi Qurban Irfan Hakim yang Spektakuler
 

 

Diberi Nama Wisanggeni, Sapi Qurban Irfan Hakim yang Spektakuler

Dipublish pada:

15-Jun-23

Seperti Iduladha sebelumnya, presenter Irfan Hakim kembali mengejutkan publik dengan hewan qurbannya. Jika pada 2021, sapi jumbonya, Grandong berhasil menarik perhatian, maka pada 2022 lalu sapinya yang bernama Wisanggeni menjadi salah satu yang banyak dibicarakan di media sosial.

 Ya, Irfan Hakim membeli Wisanggeni, sapi pemenang kontes tersebut untuk diqurbankan. Bobot Wisanggeni sendiri disebut mencapai 1,3 ton. Dalam unggahan di Instagramnya, terlihat Wisanggeni berukuran sangat besar. Tingginya pun hampir setara dengan Irfan Hakim, sang pemilik

Joko sang penjual menyebut sapinya yang dibeli Irfan Hakim itu mencapai harga ratusan juta rupiah.

“Waktu itu, saya tanya-tanya (ke peternak) ‘Mas yang ini berapa?’ Kalau Wisanggeni sekitar Rp200 juta, real harga saat itu,” kata Joko menceritakan proses pembelian Wisanggeni tahun lalu, di kanal YouTube Irfan Hakim.

Lebih lanjut disebutkan harga Rp200 juta itu dibanderol sebelum Wisanggeni mengikuti kontes. “Waktu itu belum menang kontes, belum punya prestasi. Jadi ada kisah. Lebaran Haji lalu itu mau dijual, sudah di-DP, tapi enggak jadi,” tutur Joko.

“Mungkin ada ledekan, jadi dia punya target sapi ini harus terjual segini (Rp200 juta). Kalau nggak laku ya terserah. Akhirnya deal di Rp200 (juta),” paparnya.

Irfan Hakim Tak Ungkap Harga

Joko akhirnya merawat dan mengikutsertakan Wisanggeni ke kontes tingkat nasional dan berhasil menjadi juara dua di kejuaraan nasional APPSI, di Jember. Meski Joko telah mengungkap harga Wisanggeni sebelum ikut kontes, Irfan Hakim memilih untuk tak menyebut harga yang harus ia bayar untuk sapi tersebut.

Irfan Hakim mengaku sangat bersyukur karena pada 2022 lalu, ia dapat kembali berkurban sapi dengan kualitas terbaik. “Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi banyak orang untuk memberikan yang terbaik. Jangan dilihat dari jumlah bobot dan rupiahnya, tapi keikhlasannya,” katanya.

 Irfan Hakim memang selalu berusaha memberikan yang terbaik ketika momen berqurban di Iduladha. Tak hanya sapi, presenter hits tanah air itu juga pernah berqurban kambing warna putih dengan tanduk yang melingkar pada 2020.

Lahir dari Keluarga Sederhana

Hidup serba berkecukupan yang kini dijalani Irfan Hakim, sangat kontras ketika ia masih kecil. Sebelum menjadi artis seperti sekarang, artis berwajah lucu dan imut itu memulai kariernya dari nol.

Ketika masa kecilnya, ia dan saudara-saudaranya harus berbagi lauk pauk saat makan. Maklum saja, perjalanan Irfan Hakim tak seperti artis pada umumnya. Dia terlahir dari keluarga sederhana namun dengan banyak anak, yakni 8 bersaudara.

 “Alhamdulillah saya dibesarkan di keluarga yang tidak terlalu kaya, tapi tidak blangsak banget. Pas-pasan lah. Cuman karena anaknya banyak, jadi selalu dibiasakan untuk berbagi. Dulu ikan itu dipotek-potek,” kata Irfan.

Momen berbagi makanan saat kecil sangat berkesan bagi Irfan dalam pengalaman hidupnya. Dia merasa senang jika mendapat bagian ekor apabila lauknya ikan. “Ngalamin, berebut, kepala tuh untuk ayah saya, saya sukanya ekornya, terus badannya siapa,” ujarnya.

Ketika lauk makanannya telur, dia juga tidak mendapatkan telur utuh melainkan tetap harus dibagi dengan saudara lainnya. Hal ini berbeda dengan kehidupannya sekarang. “Telur itu nggak pernah ngerasain makan dapat satu utuh. Pasti bagi-bagi, dan seru saja kalau sekarang ingat,” tuturnya.

Selalu Bersyukur Dahulu

 Irfan kuliah di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Bandung yang sekarang bernama UIN Sunan Gunung Djati. Dia juga menyibukkan diri dengan berkesenian di IKIP, mengaji di ITB dan bergaul dengan anak UNPAD.

Irfan mengawali kariernya dengan menjadi model di Majalah Aneka. Dia merasa beruntung karena saat itu hanya iseng, tidak serius tetapi diterima. Dari dunia modeling itulah Irfan berkembang dan dapat mempertahankan eksistensinya di dunia hiburan hingga saat ini. Seperti diketahui Irfan saat ini merupakan presenter ternama ajang pencarian bakat.

Prinsip hidupnya pun sederhana yakni semangat berkarier dan mensyukuri rezeki yang didapatkan. Meski harus tidur hanya empat sampai lima jam sehari, dia tidak mengeluh. Tetap gigih dan selalu berdoa. (berbagai sumber)

 

Ditulis Oleh:

Administrator