Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Curhat Muslimah: Ketika Jodoh tak Kunjung Tiba
 

 

Curhat Muslimah: Ketika Jodoh tak Kunjung Tiba

Dipublish pada:

19-Apr-20

Assalamu’alaikum Teteh. Saya Balqis, mau bertanya. Teteh, doa apa yang seharusnya kita panjatkan ketika salat Tahajud untuk mempercepat datangnya jodoh? Terima kasih atas jawabannya. (0856-3313-XXX)

Wa’alaikumussalam wwb.

Apapun kondisi yang dihadapi, semua harus menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Demikian pula halnya, ketika saudari Balqis mendambakan hadirnya pendamping yang saleh. Pastikan kondisi ini menjadi “peluang” untuk semakin dekat dengan Allah, semakin banyak dan berkualitas ibadahnya, semakin serius mencari ilmu, terkhusus ilmu rumahtangga, dan memperbanyak doa kepada Allah Ta’ala.

Waktu sepertiga malam terakhir, yaitu waktu ketika atau setelah melaksanakan salat Tahajud, termasuk sebaik-baik waktu untuk berdoa, termasuk memohon diberi pendamping hidup.

Kita diberi kebebasan untuk berdoa apa saja, termasuk doa dengan menggunakan kata-kata kita sendiri. Namun, tentu saja, sebaik-baik doa adalah doa dari Al-Quran dan doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Setidaknya ada dua doa dari Al-Quran yang bisa saudari Bilqis ulang-ulang.

Pertama, doa yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 201. Orang kita sering menyebutnya sebagai doa sapu jagat.

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanataw- wa fil-aakhirati hasanataw-wa qinaa ‘adzaaban-naar. Ya Rabbana, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Kita dianjurkan untuk merutinkan membaca doa ini karena lafalnya sangat ringkas, akan tetapi makna sangat luas karena mengandung permintaan kebaikan dunia dan akhirat. Sesungguhnya, “Rasulullah saw. menyukai doa yang singkat lagi padat (maknanya) dan meninggalkan selain itu.” (HR Abu Dawud)

Di antara makna kebaikan di dunia di antaranya kondisi sehat wal ‘afiyat, rezeki yang halal, pasangan dan keturunan yang saleh, ilmu yang bermanfaat, istiqamah dalam kebenaran, keturunan, dan tentu saja pasangan hidup yang saleh yang paling sesuai dengan diri kita.

Kedua, doa yang termaktub dalam surah Al-Furqan ayat ke-74. “Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw-waj`alnaa lil-muttaqiina imaamaa. Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Doa ini diucapkan oleh hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih (‘ibadur-rahmaan). Hati mereka tidak senang kecuali saat melihat pasangan dan anak keturunannya taat kepada Allah Ta’ala. Maka, mereka pun berdoa agar pasangan dan anak keturunannya menjadi qurrata a’yun. Adapun makna “qurrata a’yun” (penyejuk atau penyenang hati) di sini, menurut Al-Imam Hasan Al-Bashri, merujuk pada keluarga yang taat kepada Allah Ta’ala, termasuk dengan didapatkannya kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan di dalamnya.

Tentu saja, ketika kita meminta diberi keluarga yang mampu menjadi penyejuk mata dan penyenang hati, di dalamnya sudah tercakup permohonan untuk mendapatkan pendamping hidup yang  baik akhlaknya. ***

Ditulis Oleh:

Administrator