Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | BEKASI - Warga Bekasi, Jakarta, dan Tangerang Selatan terpaksa merasakan awal Ramadhan yang memilukan. Mereka harus menghadapi banjir di hari keempat Ramadhan, Selasa (4/3/2025).
Buka puasa dan sahur bersama keluarga dengan berbagai hidangan kesukaan, yang sudah dicita-citakan sebelum datangnya Ramadhan, kini menjadi angan-angan.
Bekasi mengalami dampak terparah. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan delapan kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir. Bekasi dinyatakan ‘lumpuh’.
"Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip dari Detik.com.
Perumahan Kemang Ifi Graha di Jatiasih menjadi salah satu daerah yang terdampak banjir terparah di Bekasi. Berdasarkan laporan MetroTV, Ketinggian sempat mencapai empat meter, merendam lantai satu rumah warga.
Warga Perumahan Kemang Ifi Graha terjebak di lantai dua rumahnya, tidak bisa keluar karena terkepung air banjir, di antaranya Reni bersama keluarganya dan Asti bersama sang suami.
Hingga menjelang berbuka, Reni dan keluarganya masih tertahan di rumahnya. Ia sempat khawatir mereka tidak bisa berbuka karena makanan di rumahnya habis terbawa banjir.
“Alhamdulillah, saat ini kami masih bertahan di lantai dua dan saat ini dan kami tidak memiliki stok makanan setelah habis terbawa banjir dan akses saya keluarpun tidak bisa karena air masih menggenang. Alhamdulilah, DT Peduli memberikan makanan untuk berbuka puasa, mengantarkannya untuk keluarga kami berbuka,” ungkap Reni penuh haru saat ditanya Tim DT Peduli saat mengantarkan bantuan.
Perempuan paruh baya itu mengungkapkan rasa terima kasihnya disertai doa untuk tim DT Peduli. “Terima kasih, semoga relawan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan,” pungkasnya penuh haru.
Sementara itu, Asti dan suaminya yang sudah lansia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka juga terjebak di lantai dua rumahnya tanpa makanan untuk berbuka.
Untungnya sebelum berbuka, keduanya bisa dievakuasi oleh tim DT Peduli ke depan perumahan, untuk selanjutnya mengungsi ke rumah anaknya.
“Pertama, buka puasa, di sini gak ada makanan kan, terus di sini juga gelap, jadi kita perlu untuk keluar,” jelasnya saat ditanya alasan memilih dievakuasi.
Baca juga: DT Peduli Evakuasi Korban Banjir Perumahan Kemang Ifi Graha Bekasi
Penulis: AID
Editor: Agus ID