Dipublish pada:
Pulau Boyan belum memiliki musala untuk melaksanakan salat. Selama ini, warga Pulau Boyan menumpang salat di Pulau Buluh menggunakan perahu untuk menyebrang.
Kurangnya biaya menjadi salah satu faktor terhambatnya pembangunan musala di pulau ini. Setahun lalu, Daarut Tauhiid (DT) Peduli Batam menyalurkan bantuan untuk pembangunan musala di Pulau Boyan. Namun, saat ini pembangunan berhenti karena kurangnya biaya untuk membayar para pekerja.
Kamis (10/9), DT Peduli Batam kembali berkesempatan mengunjungi Pulau Boyan setelah sebelumnya pelabuhan berhenti beroprasi karena pandemi. Melihat keadaan musala yang baru 70 persen, DT Peduli Batam kembali memberikan bantuan untuk membayar para pekerja.
Rencananya, musala ini akan dinamai, Musala At-Tauhiid. Diharapkan, musala ini bisa menjadi sarana berdakwah.
"Terima kasih saya ucapkan kepada tim DT Peduli yang selama ini sudah banyak menbantu pulau kami. Mulai dari bantuan ekonomi, kesehatan, higga musala. Semoga Amal kebaikan ibu dan bapak menjadi amal jariyah," ucap RT Pulau Boyan. (Wulan/Astri)