Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | SUKABUMI – DT Peduli Sukabumi kembali menggelar kegiatan tahsin al-Qur'an secara rutin pada hari Sabtu (17/5/2025), di ruang Majlis Utama Darul Qur'an Al Ma'sum, yang berlokasi di Sukamanah, Kec. Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta penerima manfaat beasiswa baik luring maupun daring. Mereka bersemangat memperbaiki dan menyempurnakan bacaan Al-Qur'an sesuai dengan kaidah tajwid. Tahsin dipimpin langsung oleh Ustadz Muhajir selaku Pembina sekaligus Pengampu Majlis Al Ma'sum.
Selain tahsin, para penerima beasiswa juga dibina untuk menjalankan yaumiyah harian, yakni amalan rutin harian seperti tilawah, hafalan, dan dzikir. Mereka juga dituntut untuk menerapkan karakter baku, yaitu karakter dasar yang menjadi ciri khas penerima beasiswa DT Peduli, seperti disiplin, tanggung jawab, dan integritas.
"Sangat luar biasa bisa ikut program tahsin ini dan bagi saya sendiri sangat bermanfaat karna masih banyak ilmu-ilmu dan tata cara yang benar dalam mengenal Al-Qur'an. Saya sangat bersyukur dan senang karna setiap jadwal tahsinnya bisa bersilaturahmi dengan santri-santri yang lain dan dapat berbincang-bincang, bercanda bahkan berbagi pengalaman. Juga tak lupa bisa bersilaturahmi dengan Ustadz Muhajir karna beliaulah yang mengajarkan ilmu-ilmunya Ma syaa Allah,” ungkap Cep Muiz, seorang Penerima Beasiswa setelah mengikuti program tahsin selama satu tahun.
Hal senada juga disampaikan Siti Halimah. Ia turut menyampaikan kesannya setelah mengikuti program tahsin.
"Selama mengikuti kegiatan tahsin, saya merasakan banyak perubahan positif, baik dalam bacaan Al-Qur’an maupun dalam diri sendiri. Awalnya saya merasa gugup dan tidak percaya diri karena banyak kesalahan dalam makhraj dan tajwid. Namun, berkat bimbingan ustadz Muhajir dan semangat dari teman-teman, perlahan saya mulai lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus memperbaiki bacaan. Suasana belajar yang nyaman, penuh kesabaran, dan saling mendukung menjadi salah satu hal yang paling berkesan," jelas Siti.
"Jangan pernah malu untuk belajar memperbaiki bacaan Al-Qur’an, karena itu adalah bentuk cinta kita kepada kalamullah. Teruslah belajar, meski perlahan. Karena sebaik-baik orang yang belajar adalah yang mau memperbaiki diri dan membaguskan bacaannya. Semangat untuk muroja'ahnya,” ujarnya.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pembinaan, Musyrif/Musyrifah dan Pengajar Tahsin Ikuti Upgrading Intensif
Penulis: Bagus Saifullah
Editor: Agus ID