Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | GARUT – Ahad (6/4/2025) pagi, sekita jam 10, langit di atas Stadion Olah Raga (SOR) Adiwijaya begitu cerah, secerah wajah-wajah para peserta Program Balik Kerja Bersama BPKH 2025. Mereka datang dari berbagai pelosok Garut, berkumpul, bersiap kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk melanjutkan kehidupan dan mencari nafkah.
Bagi mereka, Ini bukan hanya sekadar pulang kerja, tapi perjalanan yang penuh harap dan rasa syukur. Program ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama DT Peduli untuk tahun ketiganya. Sejak dua tahun lalu, DT Peduli dipercaya menjadi pelaksana kegiatan ini. Tahun ini, mereka kembali hadir dan menunjuk Garut, sebuah kampung halaman para perantau, sebagai titik tolak untuk berangkat balik kerja.
Jajang mengungkapkan, “Aman, Nyaman, dan Selamat Sampai Tujuan” menjadi tagline dari acara Balik Kerja Bersama BPKH 2025. Untuk keamanan dan kenyamanan, empat bus keluaran terbaru disiapkan dengan interiornya yang nyaman, kursinya lega, AC dingin. Pengawalan ketat dari patwal serta ambulance juga mengiringi sepanjang jalan hingga Tol Cileunyi.
Untuk menambah kenyamanan, peserta pun mendapat dua kali makanan ringan, makan bersama di rumah makan di Cicalengka, serta souvenir dan kaos.
Acara Balik Kerja 2025 bukan sekadar fasilitas. Bagi DT Peduli dan BPKH, ini adalah bentuk cinta dan amanah dari dana umat yang dikelola sepenuh hati. Seperti yang disampaikan H.M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH, program ini adalah satu dari enam sektor pemanfaatan dana abadi umat, yakni program haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, infrastruktur ibadah, dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Balik Kerja ini termasuk dalam sektor sosial keagamaan. Bukan hanya di Garut, tapi tersebar di berbagai wilayah. Tujuannya satu: memberikan maslahat seluas-luasnya bagi umat,” jelasnya.
“Sangat senang sekali bisa terbantu. Terima kasih BPKH dan DT Peduli,” ujarnya tulus.
Seorang peserta akhwat lainnya menyampaikan doanya agar program ini terus ada dan semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Harapan yang juga diamini oleh Walikota Garut yang turut hadir dan mengapresiasi program ini sebagai solusi nyata bagi masyarakat.
Tak banyak program sosial seperti ini, di mana keberangkatan bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan doa. Dari kampung halaman menuju pusat harapan. Dari dana umat menjadi manfaat nyata. Dari doa menjadi usaha.
Siang menuju sore itu, saat roda-roda bus mulai bergulir meninggalkan Garut, mereka yang berada di dalamnya membawa lebih dari sekadar tas dan koper. Mereka membawa harapan, amanah, dan keyakinan untuk kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Kampung Haji BPKH Sukabumi Diresmikan, Para Penyintas Kini Bisa Hidup Tenang
Penulis: AID
Editor: Agus ID