Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Berwakaf, Amalan yang Dicintai Rasulullah
 

 

Berwakaf, Amalan yang Dicintai Rasulullah

Dipublish pada:

31-Oct-20

Amalan wakaf sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Bahkan, sebagian ahli menyatakan, konsep wakaf sudah ada sejak Nabi Adam a.s. Menurut Espacito, salah seorang ahli hukum Islam, wakaf yang pertama ialah bangunan suci Ka’bah di Makkah.

Berdasarkan firman Allah dalam Surah Ali Imran [3] ayat 96,Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam”. Maka, Bakkah atau Mekkah merupakan rumah ibadah pertama manusia.

 

Wakaf Rasulullah saw dan Para Sahabat

Wakaf pertama kali disyariatkan pada tahun kedua Hijriah, ketika Rasulullan saw di Madinah. Menurut sebagian ulama, yang pertama kali melaksanakan wakaf adalah Rasulullah Saw, yaitu wakaf tanah miliknya untuk dibangun masjid. Sebagian lagi menyebutkan Umar bin Khatab r.a yang pertama kali berwakaf.

Pendapat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Umar bin Syabah r.a dari ‘Amr bin Sa’ad bin Mu’adz r.a, ia berkata: “Kami bertanya tentang mula-mula wakaf dalam Islam? Orang Muhajirin mengatakan Umar, sedangkan orang-orang Ansor mengatakan Rasulullah saw.” (Asy-Syaukani : 129)

Terlepas dari pendapat tersebut, dalam catatan sejarah, Rasulullah saw pernah mewakafkan tujuh buah kebun kurma di Madina. Diantara nama-nama kebunnya ialah kebun Araf, Shafiyah, Dalal, dan Barqah.

Sementara itu, Umar bin Khatab r.a mewakafkan tanahnya di Khaibar.Ketika pertama kali memperoleh sebidang tanah tersebut, beliau menghadap Rasulullah saw untuk minta petunjuk. Rasulullah saw mengatakan, “Bila engkau suka, kau tahan (pokoknya) tanah itu, dan engkau sedekahkan (hasilnya), tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan.”

Ibnu Umar berkata, “Umar menyedekahkannya (hasil pengelolaan tanah) kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, hamba sahaya, sabilillah, ibnu sabil, dan tamu. Tidak dilarang bagi yang mengelola (nadzir) wakaf, makan dari hasilnya dengan cara yang baik (sepantasnya), atau memberi makan orang lain dengan tidak bermaksud menumpuk harta.” (HR. Muslim).

Setelah umar berawakaf, disusul Abu Thalhah r.a yang mewakafkan kebun kesayangannya (Bairaha). Selanjutnya disusul oleh sahabat Rasulullah saw lainnya, seperti Abu Bakar As-Shiddiq r.a yang mewakafkan sebidang tanahnya di Mekkah, diperuntukkan kepada anak keturunannya yang datang ke Mekkah.

Begitu juga dengan Utsman r.a. Ia pun menyedekahkan hartanya di Khaibar. Ali bin Abi Thalib r.a kemudian mewakafkan tanahnya yang subur. Mu’adz bin Jabal r.a mewakafkan rumahnya yang populer dengan sebutan “Daar Al-Anshar”, disusul oleh Anas bin Malik, Abdullah bin Umar ra, Zubair bin Awwam ra, dan Aisyah ra, istri Rasulullah saw.

 

Pahala Mengalir Hingga Hari Akhir

Hukum wakaf ialah sunnah. Namun, Rasulullah saw sangat menganjurkan syariat yang berdampak besarbagi peradaban. Pahala wakaf akan terus mengalir, walaupun orang yang berwakaf (muwakif) sudah meninggal dunia.

Rasulullah saw bersabda, Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. (HR Muslim).

Menurut Imam al-Suyuti, seorang ulama yang hidup pada tahun 911 H, ada 10 amal yang pahalanya terus menerus mengalir, dimana point 4 sampai 10 sesungguhnya ialah wakaf 

Kesepuluh amalan tersebut adalah ilmu yang bermanfaat, doa anak shalih, sedekah jariyah (wakaf), menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa dimanfaatkan, mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, berjuang dan membela tanah air, membuat sumur, membuat irigasi, membangun tempat penginapan bagi para musafir, dan membangun tempat ibadah dan belajar.

Selain itu, ada wakaf yang pahalanya rumah di surga, yakni wakaf membangun masjid. Dari Usman bin Affan r.a, Rasulullah saw bersabda,Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim). Semoga kita semua diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah yang pahalanya terus mengalir hingga hari akhir. Wallahu alam bishawab. (Desi hardianti/Berbagai Sumber)

 


 

 

Ditulis Oleh:

Administrator