Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | GAZA - Di tengah konflik yang masih berkecamuk dan ketidakpastian gencatan senjata, warga Gaza menyambut Ramadhan 1446 H dengan penuh harap dan persiapan.
Masjid Daarut Tauhiid (DT) Gaza, salah satu bangunan yang selamat dari kehancuran akibat bombardir Israel laknatullah, kini menjadi saksi bisu pelaksanaan shalat tarawih pertama pada Jumat (28/2/2025).
Suara takbir dan lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di antara reruntuhan bangunan, menghadirkan kedamaian bagi saudara-saudara seiman di sana.
Meskipun masjid tersebut masih berdiri kokoh, keterbatasan fasilitas umum dan pasokan listrik yang tidak stabil membuat lantai dua masjid gelap gulita. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat jamaah akhwat untuk beribadah.
Masjid yang sebelumnya menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi kini kembali berfungsi sebagai rumah ibadah, tempat di mana doa dan harapan terus dipanjatkan.
Keterbatasan fasilitas dan kondisi yang serba sulit tidak memadamkan optimisme warga Gaza. Mereka tetap bersemangat menyambut bulan suci Ramadhan, menjalankan ibadah puasa, dan memperbanyak amal kebaikan.
Harapan dan Doa dari Indonesia
Di antara puing-puing bangunan dan kegelapan malam, mereka menemukan kekuatan dalam iman serta ukhuwah yang mengalir dari seluruh Indonesia, termasuk dari para donatur DT Peduli dan jamaah DT.
Ramadhan tahun ini menjadi momentum bagi mereka untuk mempererat tali persaudaraan dan saling menguatkan.
"Kami bersyukur, masjid ini masih diberi kesempatan untuk mendampingi warga Gaza menjalankan ibadah di bulan Ramadhan," ujar F. Arif, International Program Officer DT Peduli, dengan mata berkaca-kaca.
"Meskipun dalam kondisi sulit, kami yakin Allah SWT akan memberikan pertolongan dan jalan keluar," Arif optimis.
Arif menegaskan, harapan dan doa akan terus dipanjatkan. Di antara doanya, semoga Ramadhan tahun ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh warga Gaza.
Penulis: Fahmi Arif
Editor: Agus ID