Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | BANDUNG – Ratusan mahasiswa STAI Daarut Tauhiid (DT) memenuhi Aula Daarul Hajj Daarut Tauhiid (DT), pada Rabu (19/3/2025) sore menuju maghrib. Mereka sedang bersiap menyimak Talks Show ‘Investasi Halal, Masa Depan Cerah: Financial Syariah untuk Gen Z’.
Sore itu, PT Majoris Asset Management bersama STAI dan DT Peduli menggelar talk show tersebut.
Mereka tampak antusias menyimak materi pertama yang dipaparkan oleh Asharudin Lathif, Dewan Syariah PT Majoris Asset Management. Mereka mendapatkan istilah baru dari Dosen IAIN Jakarta tersebut. Menurutnya ada Investasi Syariah versus Invetasi Sorry Ah.
Investasi Sorry Ah adalah sebutan untuk investasi konvensional yang masih menjalankan riba dan tidak melihat halal-haram objek investasinya.
“Jadi mau pilih mana, investasi syariah atau investasi sorry ah?” ucapnya menutup pemaparan materi.
Materi selanjutnya datang dari Abdurahman Yuri (A Deda), Dewan Pembina DT. A Deda menyampaikan materi Smart Financial. Ia menjelaskan bagiamana mengelola uang dan tingkatan penggunaannya.
“Reksadana itu ibarat nasi goreng. Nasi goreng bisa enak itu terdiri dari nasinya, bumbunya, kerupuk, timunnya. Kita tidak harus capek-capek mengumpulkannya, cukup beli nasi gorengnya saja,” jelasnya.
Ia mengajak mahasiswa STAI yang mayoritas Gen Z untuk mulai berinvestasi, termasuk dengan THR yang sebentar lagi didapatkan. Ia menegaskan, investasi reksadana bisa dilakukan dengan nominal puluan ribu.
“Nah, jadi THR bisa temen-temen investasikan. Kita mulai berinvestasi, nanti beberapa tahun kemudian akan terasa manfaatnya,” tutur Adrian.
Kolaborasi Literasi Investasi
Talk Show Investasi Halal tersebut terselenggara atas kerja sama PT Majoris, STAI DT, dan DT Peduli. Zulfa Hendri, Presiden Direktur PT Majoris Asset Management menjelaskan bahwa talk show tersebut merupakan bagian dari litersi investasi, khususnya kepada anak-anak muda.
Ia menyebutkan, potensi pasar syariah, termasuk investasi halal, sangat besar dan akan terus berkembang. Hal tersebut merupakan tantangan bagi umat Islam untuk mengambil bagian di dalamnya.
“Negara-negara non muslim sudah melirik pasar syariah ini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Yayasan DT Rahmatan Lil Alamin yang menaungin STAI DT Gatot Kunta Kumara dan Ketua Yayasan DT Peduli Muhammad Iskandar.
Gatot menekankan pentingnya usaha dan investasi yang menjadi ibadah sehigga mendapatkan pahala dan ridha Allah Taala. Dia menyebutkan, niat dan cara yang benar adalah kuncinya.
“Nah, sekarang temen-temen akan mempelajari bagaimana investasi yang halal itu, investasi yang sesuai syariah,” jelasnya.
Iskandar mengajak mahasiswa STAI DT untuk bersungguh-sungguh menyimak talk show agar paham, kemudian segera melakukan invastasi halal agar uangnya bisa menghasilkan.
“Ini merupakan literasi buat temen-temen. Mudah-mudahan nanti bisa paham dan bisa melakukan investasi,” ucapnya.
Ia menyebut kerja sama PT Majoris dengan DT Peduli sudah dilakukan sebelum acara tersebut digelar. PT Majoris, ungkapnya, adalah perusahaan mitra DT Peduli yang menyedekahkan sebagian hasil usahanya untuk program-program DT Peduli.
DT Peduli memberikan piagam penghargaan kepada PT Majoris atas kontribusinya untuk program-program pembedayaan dan sosial DT Peduli. Piagam langsung diberikan oleh Iskandar kepada Zulfa Hendri.
Penulis: AID
Editor: Agus ID