Saat ini, ribuan pengungsi Palestina di Jalur Gaza tengah berjuang melawan musim dingin ekstrem yang membawa suhu rendah, mengancam kehidupan mereka yang sudah rapuh akibat konflik berkepanjangan. Suhu dingin yang menggigit semakin menyiksa ribuan warga, khususnya mereka yang tinggal di kamp pengungsian setelah kehilangan tempat tinggal akibat serangan demi serangan.
“Kami melarikan diri dari penembakan Israel dan kematian di Gaza, tetapi sekarang kami tenggelam dalam hujan dan air laut,” ungkap Abbas Lafi, seorang pengungsi Palestina yang kini tinggal di Khan Younis. Kata-kata Lafi mencerminkan betapa beratnya perjuangan hidup di tengah situasi yang semakin memperburuk penderitaan mereka.
Kondisi tenda-tenda pengungsi di Gaza kini semakin memprihatinkan. Menurut laporan dari Kantor Media Pemerintah, sekitar 81% tenda pengungsi sudah tidak lagi layak digunakan. Dari 135.000 tenda yang ada, 110.000 tenda telah rusak akibat angin kencang, hujan deras, dan paparan air laut.
Warga yang berlindung di dalam tenda-tenda rapuh itu harus menghadapi kenyataan pahit: tinggal di tempat yang tidak layak, tanpa perlengkapan dasar seperti selimut tebal, jaket, atau alat pemanas. Bahkan, lebih dari 945.000 orang kini berada dalam ancaman nyata paparan cuaca dingin yang mematikan.
"Musim dingin di Gaza membuat semakin banyak orang terancam kehilangan nyawa mereka karena menggigil kedinginan, terutama mereka yang paling rentan, seperti orang tua dan anak-anak," ujar Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA.
Derita musim dingin ini menambah kepedihan hidup para pengungsi Palestina. Ribuan keluarga yang sebelumnya menyebut tenda-tenda rapuh itu sebagai “rumah” harus menyaksikan tempat berlindung mereka hancur diterpa angin, hujan, dan air laut. Mereka tak hanya berjuang melawan dingin, tetapi juga keputusasaan yang semakin menyelimuti harapan hidup.
Bagi rakyat Palestina, musim dingin bukan hanya tantangan dari alam, tetapi juga simbol dari ketidakadilan yang mereka hadapi selama bertahun-tahun. Di tengah krisis kemanusiaan ini, bantuan mendesak menjadi harapan terakhir bagi mereka yang berjuang untuk bertahan hidup.
Sahabat Peduli, kini adalah saat yang tepat bagi kita untuk menunjukkan kepedulian dan solidaritas. Bersama DT Peduli, mari kita menjadi bagian dari cerita harapan dan kemanusiaan. Bantuan kecil dari kita bisa menjadi penghangat bagi saudara-saudara kita di Palestina, yang saat ini tengah berjuang di bawah dinginnya musim dan getirnya kehidupan.
Bedonasi sebesar
Bedonasi sebesar
Bedonasi sebesar
Bedonasi sebesar
Bedonasi sebesar
Semoga Allah selalu melindungi saudara kita umat islam disana, melancarkan rezeki dan keberkahan umat islam disana dan menjadikan DTPeduli lembaga yg amanah dan barokah
Ya Alloh Rahmatilah kami, Ridhoi kami, lindungi kami, Aamiin ya Alloh
bismillah sehatkan lindungi saya dan keluarga dari marabahaya,mampukan kami umroh & haji, jadikanlah rumahtangga kami semakin harmonis..aamiin
Ya Allah Mudahkanlah perjuangan kaum muslimin
Semoga membantu