Tak Punya Kendaraan, Guru Difabel ini Tak Ingin Berhenti Mengajar

Tak Punya Kendaraan, Guru Difabel ini Tak Ingin Berhenti Mengajar

Dalam dunia pendidikan, guru adalah pilar yang tak tergantikan. Sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi bangsa. Ditengah keragaman profesi ini, ada sekelompok guru yang tidak hanya mengajar namun menjadi inspirasi bagi kita semua, yakni guru difabel.

Dede Suhendar, seorang guru disabilitas di Pesantren Miftahul Huda, Desa Bantarjaya, Kec. Rancabungur, Kab. Bogor, gigih mendedikasikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyebarkan syiar agama. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Dede tak pernah menyerah dalam menjalankan tugas mulia ini.

Sebagai tuna daksa, mobilitas Dede dalam beraktivitas mengajar di Pesantren Miftahul Huda dan berdakwah di organisasi Lembaga Dakwah Strategis terhambat. Ia harus selalu bergantung pada bantuan orang lain, yang tak jarang membuatnya merasa tidak nyaman dan merepotkan.

Dede bermimpi untuk memiliki motor roda tiga. Motor ini akan menjadi penolongnya dalam menjalankan aktivitasnya mengajar dan berdakwah, tanpa harus bergantung pada orang lain. Dengan motor roda tiga tersebut, Dede akan lebih mudah dan mandiri dalam menemui anak-anak muridnya dan jamaah yang ingin mendengarkan dakwahnya.

“Semoga dengan adanya kendaraan baru tersebut, bisa mempermudah saya dalam menjalankan aktivitas mengajar dan berdakwah, sehingga tidak harus mengganggu aktivitas orang lain,” Dede Suhendar, guru difabel.

Bantuan dari sahabat semua akan bermanfaat untuk membeli motor roda tiga dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Dede Suhendar. Mari ulurkan tangan sahabat peduli untuk membantu Dede Suhendar. Donasi sekecil apapun, akan sangat berarti bagi Dede dan keberlangsungan aktivitasnya yang mulia.