Sebanyak 2,6 juta orang di Somalia telah
mengungsi di tengah ketidakamanan, kekeringan, dan banjir. Hal itu
disampaikan oleh badan migrasi PBB dalam sebuah laporan pada Selasa
(21/10).
"Somalia selama hampir tiga dekade berada dalam pergolakan konflik,
sekarang menambah kekeringan terbaru dan hasilnya adalah pemindahan dan
kekurangan pangan," kata laporan yang dirilis oleh Organisasi
Internasional untuk Migrasi (IOM), dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (23/10).
Pengungsian di Somalia terutama terjadi pada paruh pertama tahun ini.
Mereka tetap mengungsi di dalam negeri. Ada sekitar 5,4 juta orang dari
15 juta yang tinggal di negara itu diperkirakan mengalami kondisi rawan
pangan, sementara sekitar 2,2 juta dari populasi di sana berada dalam
kondisi kerawanan pangan akut yang parah.
Laporan PBB itu mengungkapkan, bahwa lebih dari setengah populasi di
Somalia hidup dalam kemiskinan, dengan tingkat kemiskinan tertinggi
ditemukan di permukiman pengungsian. Somalia juga memiliki populasi
pengungsi yang cukup besar di luar negeri, yakni hampir 900 ribu
berdasarkan Laporan Global Trends UNHCR yang dikeluarkan pada Juni 2019.
Sebagian besar pengungsi itu mengungsi karena konflik yang
berkepanjangan.