Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | GUNUNG KIDUL – Ketika gemuruh takbir dan suasana penyembelihan hewan qurban memenuhi kota-kota besar, di sebagian pelosok seperti Gunung Kidul, banyak warga hanya bisa berharap, bukan untuk kemeriahan, tapi untuk sekadar menikmati daging qurban yang begitu langka hadir di meja makan mereka.
“Bukan hanya daging yang kami bawa, tapi juga amanah dari para donatur yang peduli dengan bapak-ibu yang ada di pelosok, khususnya yang kekurangan daging,” ungkap Nur Ikhsan Basori, Kepala Kantor Perwakilan (KP) DT Peduli Yogyakarta.
Wilayah Gunung Kidul dikenal sebagai daerah beriklim kering ekstrem. Di musim kemarau, akses terhadap air bersih menjadi tantangan besar. Kondisi ini berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan gizi, khususnya protein hewani yang jarang mereka dapatkan.
Momen qurban ini pun menjadi titik temu ukhuwah antara kota dan desa, antara mereka yang memberi dan mereka yang menerima.
“Semoga qurban ini bermanfaat untuk masyarakat kami warga Girisuko. Pokoknya terima kasih. Saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi,” tutur Pak Jamin Paryanto, Lurah Girisuko, dengan mata berkaca-kaca.
“Saya dokter mandiri dari Dinas Peternakan Gunung Kidul. Alhamdulillah, tidak ditemukan kejanggalan. Semua hewan sehat,” jelas drh. Antartiningsih, yang turut memantau proses pemotongan.
“Program ini sangat bagus, karena masyarakat di sini sangat membutuhkan protein hewani. Semoga tahun depan bisa menjangkau lebih luas lagi,” harapnya.
Salah satu warga penerima manfaat, Bu Suratmi, dengan wajah sumringah menyampaikan, “Alhamdulillah kami senang sekali. Semoga para muqorib DT Peduli dimudahkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, dan dimudahkan segala urusannya.”
Baca juga: Qurban DT Peduli Membawa Harapan dan Air Mata Bahagia bagi Warga Temu Ireng
Penulis: Yurid Alam
Editor: Agus ID