Dipublish pada:
DTPEDULI.ORG | GAZA – Di antara reruntuhan bangunan yang menghampar dalam pandangan, seorang remaja Palestina bernama Muhammad Syakir Muhammad Al-Julus (14) berdiri menyampaikan pesan sebagai tanda ketegarannya kepada dunia luar, beberapa waktu lalu.
Ia adalah salah seorang santri Baitul Qur'an (BQ) di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Gaza, yang tak menyerah dalam menghafal Al-Qur'an.
"Saya Muhammad Syakir Muhammad Al-Julus, berasal dari wilayah Satar al-Gharbi di Kota Khan Younis. Saya berusia 14 tahun dan telah menghafal 12 juz dari Al-Qur'an," ungkap Syakir setelah membuka pesannya dengan kalimat basmallah.
Keluarganya menjadi korban genosida Israel laknatullah. Rumahnya pun hancur dan memaksanya mengungsi sampai kini di Deir al-Balah, kawasan Al-Mashalah, dekat DT Gaza.
“Paman saya, beserta istri dan anak-anaknya, gugur sebagai syuhada. Ayah, paman-paman, nenek, dan sepupu saya hilang,” tambahnya getir.
Di tengah kesedihan yang mendalam, Syakir menemukan harapan di Masjid DT Gaza. Di bawah bimbingan Syaikh Ismail Fayadh, Syakir dan santri lainnya terus menghafal Al-Qur'an di sana.
Masjid DT yang terletak di Deir al-Balah, Gaza Tengah telah menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Palestina. Masjid ini dibangun atas inisiatif dan bantuan dari rakyat Indonesia yang disalurkan melalui DT Peduli.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk program Baitul Qur'an yang telah melahirkan puluhan hafidz dan hafidzah.
Di tengah kehilangan dan kesulitan, Syakir tetap berpegang teguh pada Al-Qur'an, terus menghafal, dan mengikuti halaqah tahfidz Baitul Qur’an DT Gaza.
Mereka tidak gentar meski raungan drone Israel seringkali menghantui. Mereka yakin bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, seperti yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 285-286, yang Syakir bacakan dalam pesannya.
Ayat ini mengajarkan tentang keimanan, ketaatan, dan keyakinan akan pertolongan Allah. Keteguhan hati Syakir dalam menghadapi konflik di Palestina mencerminkan pengamalan ayat ini.
Keyakinannya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuannya memberikan kekuatan bagi Syakir untuk tetap tegar dan optimis.
Syakir pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada KH. Abdullah Gymnastiar, yang akrab dipanggil Aa Gym selaku pembina Daarut Tauhiid, atas dukungannya kepada rakyat Palestina.
"Terima kasih kepada yang saya hormati Abdullah Gymnastiar atas dukungannya kepada rakyat Palestina," ucapnya terbata-bata.
Semangat Syakir dan para santri BQ DT Gaza adalah bukti bahwa di tengah nestapa, cahaya Al-Qur'an akan selalu menerangi hati mereka.
Baca juga: BQ DT Gaza Gelar Kegiatan Edukatif dan Menyenangkan Isi Ramadhan
Penulis: F.Arif
Editor: Agus ID